Home » » Akik Red Raflesia Diburu, Buat Aksesori Keris dan Salib

Akik Red Raflesia Diburu, Buat Aksesori Keris dan Salib

Written By Unknown on Selasa, 19 Mei 2015 | 21.38


TEMPO.CO, Bengkulu - Bupati Bengkulu Utara Imron Rosyadi mengatakan batu akik red raflesia bisa menjadi ajang promosi gratis bagi provinsi ini. Menurut Imron, selama ini Bengkulu dikenal, salah satunya, karena akik red raflesia. "Momentum ini seharusnya dapat dimanfaatkan," katanya, Selasa, 17 Februari 2015.

Imron menambahkan secara geografis letak Bengkulu kurang strategis karena tidak berada di daerah perlintasan, sehingga pertumbuhan ekonominya lambat. Bengkulu berada di urutan ke-32 provinsi termiskin di Indonesia dan provinsi termiskin pertama di Indonesia barat.

Namun Bengkulu dapat menarik perhatian dunia luar melalui potensi wisata yang selama ini kurang terpublikasikan. Bengkulu, kata dia, memiliki Pulau Enggano yang tidak kalah indah dengan Taman Laut Bunaken di Manado, Sulawesi Utara. "Apalagi posisi kami lebih gampang dijangkau, hanya beberapa menit saja dari Jakarta," ungkapnya.

Selain Pulau Enggano, ketenaran akik red raflesia bisa digunakan untuk promosi gratis. Caranya dengan mematenkan batu akik tersebut sebagai ciri khas Bengkulu. "Pasti orang akan mengenal Bengkulu, dan mereka juga akan mencari tahu tentang Bengkulu," kata Imron.

Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah mengatakan akik red raflesia memiliki warna khas persis bunga raflesia. Ia setuju mematenkan batu akik ini karena khawatir keduluan daerah lain. "Red raflesia sedang naik daun, banyak para pecinta batu tidak segan-segan datang ke sini hanya untuk berburu," kata Junaidi.

Junaidi mengatakan demam batu akik memberi efek positif terhadap dunia ekonomi kreatif, terutama bagi para perajin. Apalagi saat ini batu akik bukan hanya dijadikan cincin dan liontin, melainkan juga untuk aksesori lain seperti keris dan salib.

Gubernur Junaidi mengharapkan para perajin batu akik dapat terus berinovasi, menciptakan sesuatu hal yang baru. Ia mengusulkan untuk membuat tasbih dari batu akik, karena belum ada di daerah lain.
SHARE

About Unknown

0 komentar :

Posting Komentar

puisi batu akik

Kuberikan kau sedikit nasehat nak…

Pandanglah nisan bapak ini…hanya terdiam…

Pandanglah rentang waktu ketika bapak hidup…tak seberapa lama…

Pandanglah langit muram diujung sana….

Lihatlah nisan disekeliling nisan ini…

Lihatlah rumput-rumput disekitarnya…

Lihatlah orang-orang disekelilingmu….yang sibuk hingga lupa sesuatu yang pasti akan menjemputmu…

Ingatlah nak…semua yang kau sibukkan didunia tak kan lama…

Ingatlah nak…permasalahan setelah ini jauh lebih berat dibanding masalahmu kini yang masih didunia…

Ingatlah nak…tujuan hidupmu hanya mencari bekal di kehidupan setelah mati….

Ingatlah nak, nasehat ini bukan cerita ilusi seperti yang kau kira….

Ingatlah nak yang dianggap tak nyata didunia akan menjadi sesuatu yang nyata…jangan kau lengah atau lupa….

Peluklah Ramadhan sebagai bagian dari perjalanan mengumpulkan bekal untuk perjalanan panjang….

Bukalah matamu di malam-malam bulan Ramadhan agar kau dapat merasakan nikmatnya mata terpejam ketika kau telah berpulang….

jogyakrta ku

jogyakrta ku

OLIMPIADE TI

OLIMPIADE TI
olimpiade sains nasional TI